Minggu, 25 Maret 2018

Meresensi Buku KKPK My Sister's Secret


Resensi Buku KKPK: My Sister’s Secret




Judul buku     : My Sister’s Secret
Pengarang      : Aurada Tsaqofa Hidayat
Penerbit         : Dar Mizan
Edisi cetakan  : pertama
Tahun terbit   : 2014
Tebal buku     : 122 halaman
            Buku ini menceritakan tentang tiga orang saudara perempuan yaitu Nisa,Naila,Namira dengan rahasia-rahasianya. Naila memiliki sifat yang cerewet tidak mau diam dan selalu membantah. kebalikan dari Naila, Namira memiliki sifat yang pendiam, tidak banyak bicara, dan penurut.
            Pada suatu hari Nisa dituigaskan untuk menjaga kedua adiknya karena Mom nya akan mengikuti pelatihan di Nowergia selama tiga bulan. Sedangkan Dad, Dad bekerja sebagai seorang guru yang dikirim ke daerah pelosok, yang menyebabkan Dad jarang dirumah. Nisa,Naila, dan Namira dititipka dirumah Bisarah selagi Mom pergi pelatihan di Nowergia. rahasia mulai terungkap ketika Nisa menemukan buku diary milik kedua adiknya ternyata kedua adiknya memiliki rahasia yang sangat besar yang tidak Nisa tahu.
            My sister’s secret cerita yang ditulis oleh Aurada saat berumur 12 tahun. Sehingga bahasanya tidak terlalu berat dan cocok untuk dibaca oleh anak-anak, kebiasaan yang dilakukan para tokoh yang baik bisa menjadi pengajaran bagi anak-anak seperti sholat tahajud, belajar, mengerjakan PR, dan lain-lain.
            Karya Aurada Tsaqofa Hidayat ini sangat cocok bagi orang tua yang ingin menumbuhkan minat baca bagi anak-anaknya  karena ceritanya yang menarik bagi anak-anak dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak-anak.

Kamis, 08 Maret 2018

karya ilmiah dampak penebangan pohon bagi kehidupan manusia


KARYA TULIS ILMIAH
DAMPAK PENEBANGAN POHON BAGI KEHIDUPAN MANUSIA


DISUSUN OLEH:
TANTRI DWI LESTARI
XI IPS 2

SMA NEGERI 6 KOTA CIREBON
Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo no.79 Kota Cirebon,

BAB I
Pendahuluan
A.      Latar Belakang
Sumber daya alam adalah semua kekayaan alam berupa benda mati maupun hidup yang ada dibumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Hutan adalah kawasan yang ditumbuhi lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Hutan dianggap sebagai persekutuan antara tumbuhan dan binatang dalam suatu asosiasi biotis, namun apabila tidak dilestarikan akan timbul kepunahan dalam ekosistem hutan tersebut.
Penebangan pohon tentu tidak selalu berdampak buruk bagi kehidupan manusia misalnya dalam pembuatan perabotan rumah tangga memrlukan pohon sebagai bahan dasarnya contohnya seperti meja,kursi, lemari, dan masih banyak lagi.
Pohon juga bisa menjadi sumber mata pencaharian bagi manusia misalnya industri kerajinan rotan, pembuatan kertas, industri perabotan rumah tangga, dan masih banyak lagi.
Namun jika penggunaannya berlebihan tentu berdampak buruk bagi kehidupan kita. Penebangan pohon secara liar hingga menyebabkan hutan gundul dapat mengakibatkan timbulnya bencana alam yang dapat merusak lingkungan seperti longsor dan banjir.
B.      RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud penebangan pohon ?
2.      Pohon apa saja yang dapat digunakan sebagai bahan baku industri?
3.      Mengapa pohon berfungsi bagi manusia ?
4.      Dimana saja penyebaran hutan di Indoonesia?
5.      Bagaimana dampak negatig dan positif penebangan pohon?
C.      TUJUAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk :
1.      Mengetahui apa itu penebangan pohon.
2.      Mengetahui macam-macam pohon untuk bahan baku industri.
3.      Mengetahui fungsi pohon bagi kehidupan.
4.      Mengetahui penyebaran hutan di Indonesia
5.      Memahami dampak yang diti,bul kan dari penebangan pohon.

D.     MANFAAT
1.      Masyarakat dapat memahami tentang penebangan pohon.
2.      Menambah pengetahuan mengenai industri yang berasal dari pohon.
3.      Menambah wawasan tentang tempat-tempat di Indonesia yang memiliki hutan.
4.      Masyarakat jadi mengerti akan pentingnya hutan
5.      Masyarakat dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan dari penebangan pohon.
2. KERANGKA TEORITIS
            Dampak penebangan pohon bagi kehidupan manusia yaitu bisa berdampak negatif jika penggunaannya terlalu berlibihan karena tidak adanya daerah resapan air maka hujan tidak dapat terserap kedalam tamah sehingga akibat yuang ditimbulkan bisa terjadi bencana alam seperti banjir dan longsor. Namun jika penggunaanyya tidak berlebihan pohon juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku industri mebel. Jadi untuk menjaga lingkungan agar tetap hijau kita perlu melakukan penghijauan dengan cara melakukan reboisasi atau penanaman pohon kembali.
Kerusakan hutan hujan tropis di Indonesia tidak terlepas dari kebijakan kehutanan Indonesia yang menjadikan hutan sebagai objek paling dragmatis memberikan keuntungan dalam jangka waktu yang pendek. Hutan dijadikan komoditi yang paling mudah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi dijadikan alasan guna melakukan eksploitasi hutan tanpa memperhitungkan daya dukung, keberlanjutan dan kelestarian hutan (Koesmono, 1999). Pengusahaan hutan secara besar-besaran dengan pola HPH (Hak Pengusahaan Hutan) dimulai sejak dikeluarkannya UU No.5 Tahun 1967 tentang ketentuan Pokok Kehutanan dan PP No. 21 Tahun 1970 tentang HPH dan HPHH (Hak Pemungutan Hasil Hutan). Pada PP 21 ini nilai-nilai kemanusiaan (HAM) khususnya pada masyarakat pedesaan yang hidup di sekitar hutan hilang dan ditindas. Semua yang ada kaitannya dengan bisnis kayu di areal hutan HPH menjadi hak penuh pengusaha. Sementara hak-hak masyarakat lokal dan adat ditiadakan dan dinyatakan tidak berlaku selama kegiatan eksplotasi hutan dilaksanakan oleh pihak HPH (Awang, 2002). Persoalan penting lainnya yang dihadapi oleh kehutanan Indonesia adalah konflik dengan masyarakat setempat pada semua fungsi hutan. Konflik ini terjadi karena adanya penggusuran secara besar-besaran terhadap hak kepemilikan atau karena adanya masyarakat setempat yang tidak memiliki akses terhadap lahan pertanian (Raja, 2003).
3. METODE PENELITIAN
            Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan pa datangga 20 februari 2018 di SMA NEGERI 6 KOTA CIREBON.
BAB II
Pembahasan

1.      Pengertian penebangan pohon
Penggundulan hutan atau pengawahutanan atau penghilangan hutan atau deforentasi adalah suatu kegiatan penebangan hutan dan tegakan pohon, dengan tujuan untuk memanfaatkan lahan bekas hutan tersebut.
Pemanfaatan lahan tersebut digunakan untuk tujuan nir hutan atau non forest use seperti digunakan untuk pertanian, pertenakan, hingga pembukaan lahan untuk pemukiman manusia atau perkotaan.
Umumnya, penebangan hutan lebih identik dilakukan secara liar dan dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Akan tetapi, ada juga penebangan hutan yang dilakukan oleh instansi pemerintah atau perusahaan-perusahaan dengan tujuan tertentu.
Alasan Dilakukannya Penggundulan dan Penebangan Hutan
Terdapat beberapa alasan kenapa manusia melakukan penggundulan dan penebangan hutan, salah satunya adalah untuk mendapatkan keuntungan dengan cepat atau instan.
Selain itu, faktor pemerintah, kekuasaan, korupsi, pertumbuhan penduduk yang tidak terkontrol merupakan beberapa alasan terjadinya penggundulan dan penebangan hutan.

·         Sebagai bahan kontruksi bangunan dan perabotan rumah tangga : Dilakukannya penebangan dan penggundulan hutan, tentunya bertujuan untuk memanfaatkan kayu dari pohon yang ada di hutan tersebut. Karena kayu dapat dimanfaatkan sebagai bahan kontruksi bangunan, bahan utama perabotan rumah tangga, dan diolah menjadi kertas.
·         Sebagai tempat pembukaan pertanian dan perternakan : Salah satu alasan kenapa terjadinya penggundulan dan penebangan hutan adalah untuk membuka lahan baru pertanian, membangun tempat pengolahan pertanian dan perternakan. Sebab, peternakan atau pertanian yang besar tentu membentukan lahan yang luas juga.
·         Sebagai Lahan Komersial : Di Indonesia banyak hutan yang mengalami penggundulan dan penebangan karena untuk membuka lahan usaha baru seperti pertambangan, perkebunan, peternakan, dan membuat jalan raya baru.

2.      POHON YANG DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI BAHAN BAKU INDUSTRI
·         ROTAN
Image result for rotan
Berdasarkan buku kamus pribahasa karangan J.S. Badudu (seorang guru besar dan pakar Bahasa Indonesia), arti kata “Rotan” pada pribahasa di atas dimaknai sebagai tanaman yang memiliki kegunaan dan kualitas yang baik. Kenyataannya pun sama dengan pemaknaan pada pribahasa tersebut, bahwa rotan memang merupakan tanaman berkualitas tinggi yang banyak dimanfaatkan masyarakat, terutama sebagai bahan baku dalam industri mebel dan kerajinan tangan.
Indonesia merupakan negara penghasil rotan terbesar di dunia. Diperkirakan 80% bahan baku rotan di seluruh dunia dihasilkan oleh Indonesia, sisanya dihasilkan oleh negara lain seperti Filipina, Vietnam dan negara-negara Asia lainnya. Daerah penghasil rotan di Indonesia yaitu Pulau Kalimantan, Sulawesi, Sumatera hingga Papua (dikutip dari laman kemenperin.go.id).
Rotan merupakan tanaman merambat dari famili Palmae. Berdasarkan sumber yang dikutip dari Warta Ekspor (Edisi Juni 2013), nama tanaman ini sesungguhnya berasal dari bahasa melayu yaitu “raut” yang bermakna mengupas, menguliti, atau menghaluskan.
Tempat tumbuh rotan pada umumnya di daerah tanah berawa, tanah kering, hingga tanah pegunungan. Tanaman rotan hidup berumpun dan tumbuh menyebar di daerah perbukitan dan daerah pegunungan dengan ketinggian berkisar antara 300 – 1.000 meter dari permukaan laut (mdpl). Semakin tinggi tempat tumbuh maka semakin jarang dijumpai jenis rotan.
·         POHON JATI
Image result for jati
Pohon jati dapat tumbuh mencapai tinggi 30-40 m, berdaun besar, yang luruh di musim kemarau. Pohon Jati memang telah terkenal sebagai material yang bagus untuk membuat meubel, seperti meja, kursi, lemari, maupun amben/tempat tidur. Di daerah sini, pohon jati banyak tumbuh liar di kuburan-kuburan. Entah siapa yang pertama kali menanam, sampai bisa banyak pohon jati.
MANFAAT POHON JATI
1.      Jati sejak lama digunakan sebagai bahan baku pembuatan kapal laut, termasuk kapal-kapal VOC yang melayari samudera di abad ke-17. Juga dalam konstruksi berat seperti jembatan dan bantalan rel.
2.      Di dalam rumah, selain dimanfaatkan sebagai bahan baku furniture, kayu jati digunakan pula dalam struktur bangunan. Rumah-rumah tradisional Jawa, seperti rumah joglo Jawa Tengah, menggunakan kayu jati di hampir semua bagiannya: tiang-tiang, rangka atap, hingga ke dinding-dinding berukir.
3.      Dalam industri kayu sekarang, jati diolah menjadi venir (veneer) untuk melapisi wajah kayu lapis mahal; serta dijadikan keping-keping parket (parquet) penutup lantai. Selain itu juga diekspor ke mancanegara dalam bentuk furniture luar-rumah.
4.      Ranting-ranting jati yang tak lagi dapat dimanfaatkan untuk mebel, dimanfaatkan sebagai kayu bakar kelas satu. Kayu jati menghasilkan panas yang tinggi, sehingga dulu digunakan sebagai bahan bakar lokomotif uap.
5.      Daun jati dimanfaatkan secara tradisional di Jawa sebagai pembungkus, termasuk pembungkus makanan. Nasi yang dibungkus dengan daun jati terasa lebih nikmat. Contohnya adalah nasi jamblang yang terkenal dari daerah Jamblang, Cirebon. Daun jati juga banyak digunakan di Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur sebagai pembungkus tempe.
6.      Banyak pesanggem (petani) yang hidup di desa hutan jati memanfaatkan kulit pohon jati sebagai bahan dinding rumah mereka. Daun jati, yang lebar berbulu dan gugur di musim kemarau itu, mereka pakai sebagai pembungkus makanan dan barang. Cabang dan ranting jati menjadi bahan bakar bagi banyak rumah tangga di desa hutan jati.
·         POHON PINUS
Image result for pinus
Pohon Pinus atau tusam merupakan  tanaman yang getahnya banyak dimanfaatkan untuk  kepentingan industri. Di negara maju, terpentin dari pohon pinus digunakan sebagai bahan baku tinta pulpen merk terkenal berharga mahal. Nilai ekonomis terpentin dan gondorukem yang dihasilkan getah pinus tidak dapat ditemukan pada jenis tanaman hutan lainnya. Oleh karena itu, pinus sangat berpotensi untuk diusahakan mengingat permintaan terhadap bahan baku tinta pulpen tersebut cukup tinggi dan belum terpenuhi.
            Pinus merkusii ditemukan pertama kali dengan nama tusam di daerah Sipirok, Tapanuli Selatan oleh seorang ahli botani dari Jerman Dr. F. R. Junghuhn. Jenis ini tergolong dalam jenis tanaman yang cepat tumbuh dan tidak memerlukan perlakuan khusus. Tinggi Pinus merkusii dapat  mencapai 20-40 meter dengan diameter 100 cm dan batang bebas cabang  2-23 meter. Batang pinus tidak berbanir dan kulit luar relatif kasar berwarna cokelat kelabu sampai cokelat tua. Daunnya dalam berkas dua dan berkas jarum yang pada pangkalnya dikelilingi oleh suatu sarung dari sisik.
Pohon pinus berbunga dan berbuah sepanjang tahun, terutama pada bulan Juli sampai dengan november. Bunga jantan tertumpuk  seperti bulir pada pangkal tunas yang muda, sedangkan bunga betina terkumpul dalam jumlah kecil pada ujung tunas yang muda. Biji yang baik warna kulitnya kering kecokelatan, bentuk bijinya bulat, padat, dan tidak berkerut.  Jumlah biji kering sekitar 57.900 butir per kg.
Beberapa pemanfaatan utama getah pinus di antaranya diolah menjadi gondorukem dan terpentin. Gondorukem digunakan sebagai campuran untuk batik tulis dan batik cetak, kertas, serta bahan campuran pembuatan sabun, cat, permis, kertas, semir sepatu, isolasi alat listrik, dan tinta cetak. Sementara itu, terpentin digunakan sebagai bahan baku pembuatan minyak cat, campuran bahan pelarut, industri farmasi, minyak pelumas, dan bahan kosmetika.
Gondorukem dan terpentin yang berasal dari Pinus merkusi memiliki karakteristik berbeda dengan gondorukem dan terpentin jenis pinus lainnya. Hal tersebut disebabkan gondorukem Pinus merkusi mengandung mercusic-acid dan terpentinnya mengandung alpha pinene yang tinggi (80%) sehingga sangat cocok sebagai bahan baku industri aromatika dan disinfektan. Adapun kayu pinus digunakan untuk berbagai kepentingan seperti bahan baku pulp dan kertas, papan partikel, korek api, kayu lapis, kayu konstruksi, perkakas, pensi, dan kayu bakar.

·         POHON MAHONI
Image result for mahoni
Pohon mahoni menjadi salah satu pohon penghasil kayu dengan serat yang cukup bagus. Tanaman yang mempunyai nama latin Swietenia mahagoni jacq di Indonesia namanya cukup popular. Pohon mahoni ini dapat tumbuh dengan baik pada daerah tropis seperti halnya di Indonesia. Ketinggian pohon mahoni mampu mencapai 40 meter dengan diameter batang mencapai 100 cm. Penggunaan mahoni memang cukup banyak dalam pemanfaatannya. Berbagai desain interior banyak yang menggunakan kayu mahoni sebagai bahan dasarnya. Usaha mebel pun juga banyak meciptakan berbagai perabotan dengan kayu ini. Tekstur kayu mahoni yang berserat, indah dan mudah di bentuk menjadikaa kayu ini banyak peminatnya. Tingginya kebutuhan kayu ini menjadikan peluang usaha budidaya mahoni makin menjanjikan. Tentunya budidaya mahoni ini akan dapat mencetak keuntungan bernilai yang tersendiri. Tidak heran jika budidaya mahoni ini sangat menjanjikan dan banyak di jalankan orang. Mungkin Anda tertarik dengan budidaya mahoni! Jika iya tentunya akan sangat menguntungkan jika budidaya mahoni ini dapat Anda lakukan!  Teknik budidaya mahoni memang bisa dilakukan dengan pembibitan. Pengembangbiakan dalam budidaya mahoni untuk memperoleh bibit bisa dilakukan dengan cangkok, okulasi juga melalui biji
3.      FUNGSI POHON BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
1.       Penghasil Oksigen
Pepohonan sendiri memproduksi oksigen pada waktu malam hari. Oksigen juga sangat di butuhkan manusia untuk bernafas. Sebenarnya Oksigen juga di butuhkan oleh Hewan, dan Termasuk juga pepohonan itu sendiri.
2. Produksi Buah/Makanan
Buah-buahan sangat bermanfaat bagi tubuh kita karena buah-buahan banyak mengandung berbagai
macam Vitamin yang baik untuk kesehatan tubuh kita.
2.      Tempat Berteduh
Jika kita sedang lelah tak ada salahnya jika kita berteduh di bawah pepohonan yang rindang apalagi jika pohon tersebut sedang berbuah. Namun, perhatikan dahulu pohon yang aman dan jangan sampai nantinya ketimpahan buahnya.
3.      Cadangan Air
Pada saat musim kemarau pepohonan biasanya menyimpan banyak cadangan air di daerah akarnya hal ini dikarenakan pohon tersebut akan menggunakannya sebagai cadangan makanannya kelak. Jadi kemungkinan besar di daerah yang banyak pepohonan maka akan mempunyai cadangan air yang banyak pula.
4.      Filter udara
Pernahkah anda melihat daun yang memiliki kotoran hitam, kalau ia mungkin di daerah anda udaranya sangatlah tercemar hal ini dikarenakan daun yang mempunyai kotoran hitam tersebut adalah hasil kotoran dari udara yang di saring sehingga udaranya pun akan bersih dan segar kembali.
5.      Penahan Tanah
Pepohonan memiliki akar yang berfungsi sebagai penahan dan memperkuat tanah agar tidak hancur. Akan tetapi jika di suatu daerah tidak mempunyai pepohonan maka akan berakibat bencana yang fatal salah satu contohnya adalah bencana tanah longsor.



7. Keindahan
Selain sebagai penahan tanah pepohonan juga memiliki aspek keindahan. Keindahan pohon ini bisa kita lihat dari tempat yang tinggi contohnya saja Bukit atau yang lainnya.
Karena pepohonan memiliki banyak sekali fungsi.  Maka, kita sebagai manusia seharusnya harus saling menjaga dan melestarikan pepohonan tersebut agar nantinya kita dan anak cucu kita tetap dapat menikmati manfaatnya nanti.
4.      PENYEBARAN HUTAN DI INDONESIA
Hutan musim
hutan ini sering dinamakan hutan homogen. Hal ini dikarenakan tumbuhannya hanya terdiri atas satu jenis flora saja. Ciri-ciri hutan musim, antara lain sebagai berikut.
1.      Pohon-pohonnya lebih jarang dibandingkan hutan hujan tropis.
  1. Tinggi pohon lebih rendah dibandingkan pohon pada hutan hujan tropis.
  2. Pada musim kemarau pohon di hutan menggugurkan daunnya untuk mengurangi penguapan.
Sebaran hutan musim di Indonesia terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Hutan Sabana
hutan sabana adalah hutan yang berupa padang rumput luas diselingi oleh pohon perdu dan terdapat pada daerah yang musim kemaraunya panjang atau curah hujannya sedikit. Hutan sabana ini cocok untuk peternakan. Sebaran hutan sabana di indonesia terdapat di Nusa Tenggara dan Madura.
Hutan Bakau (Mangrove)
hutan bakau (mangrove) adalah hutan yang terdapat di daratan rendah pantai. Tumbuhan ini mempunyai akar penyangga sehingga dapat menahan dari emosi air laut. Hutan bakau mempunyai kadar garam, air, dan tanah yang tinggi, tetapi kadar oksigen pada air dan tanahnya rendah sehingga tumbuhan bakau sulir menyerap air. Daun tumbuhan bakau tebal, kaku, dan mengandung lapisan kutikula yang tebal untuk mencegah penguapan air yang berlebihan. Sebaran hutan bakau (mangrove) di Indonesia terdapat di pantai utara pulau Jawa, pantai Timur Sumatra, dan pantai Kepulauan Riau.




5.      DAMPAK PENEBANGAN POHON BAGI KEHIDUPAN
kerugian akibat penebangan hutan secara liar :
·         Penebangan liar atau illegal logging ini juga mengakibatkan timbulnya berbagai anomali di sektor kehutanan. Salah satu anomali terburuk sebagai akibat maraknyadampak akibat kerusakan hutan adalah ancaman proses deindustrialisasi sektor kehutanan.
·         Sektor kehutanan nasional yang secara konseptual bersifat berkelanjutan karena ditopang oleh sumber daya alam yang bersifat terbaharui yang ditulang punggungi oleh aktivitas industrialisasi kehutanan di sektor hilir dan pengusahaan hutan disektor hulu, kini sudah berada di titik ambang kehancuran.
·         Penebangan liar juga sangat merugikan bagi kehidupan, karena keberadaan hutan sangatlah penting sebagai penjaga keseimbangan alam. Seperti yang telah kita ketahui tentang penyebab pemanasan global, yang merupakan salah satu contoh dampak dari penebangan liar.
·         Pemanasan global bukan hanya bersumber dari asap kendaraan bermotor tapi juga dipengaruhi oleh keadaan hutan yang tidak seimbang. Kita tahu bahwa daun bisa menetralisir karbondioksida, itulah sebabnya kenapa hutan disebut paru-paru dunia. Jadi seandainya hutan masih terjaga mungkin global warming tidak akan terjadi.
Dampak Penebangan Hutan Secara Liar adalah sebagai berikut :
1. Hilangnya kesuburan tanah
Ketika hutan di babat pohon-pohonnya, hal ini mengakibatkan tanah menyerap sinar matahari terlalu banyak sehingga menjadi sangat kering dan gersang. Hingga nutrisi dalam tanah mudah menguap. Selain itu, hujan bisa menyapu sisa-sisa nutrisi dari tanah. Oleh sebab itu, ketika tanah sudah kehilangan banyak nutrisi, maka reboisasi menjadi hal yang sulit dan budidaya di lahan itu menjadi tidak memungkinkan. (baca : erosi tanah)
2. Turunnya sumber daya air
Pohon sangat berkontribusi dalam menjaga siklus air, melalui akarpohon menyerap air yang kemudian di alirkan ke daun dan kemudian menguap dan dilepaskan ke lapisan atmosfer. Ketika pohon-pohon ditebang dan daerah tersebut menjadi gersang, maka tak ada lagi yang membantu tanah menyerap lebih banyak air, dengan demikian, akhirnya menyebabkan terjadinya penurunan sumber daya air.
3. Punahnya keaneka ragaman hayati
Meskipun hutan hujan tropis hanya seluas 6% dari permukaan bumi, tetapi sekitar 80-90% dari spesies ada di dalamnya. Akibat penebangan liar pohon secara besar-besaran, ada sekitar 100 spesies hewan menurun setiap hari, keanekaragaman hayati dari berbagai daerah hilang dalam skala besar, banyak mahluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan telah lenyap dari muka bumi. (baca : cara mencegah hutan gundul)
4. Mengakibatkan banjir
Salah satu fungsi hutan adalah menyerap dengan cepat dan menyimpan air dalam jumlah yang banyak ketika hujan lebat terjadi. Namun ketika hutan digunduli, hal ini tentu saja membuat aliran air terganggu dan menyebabkan air menggenang dan banjir yang mengalir ke pemukiman penduduk. (baca : penyebab banjir )
5. Global Warming
Deforestasi juga berdampak pada pemanasan global. Pohon berperan dalam menyimpan karbondioksida yang kemudian digunakan untuk menghasilkan karbohidrat, lemak dan protein yang membentuk pohon, dalam biologi proses ini disebut fotosintesis. Ketika terjadi deforestasi, banyak pepohonan yang dibakar, ditebang, yang mengakibatkan lepasnya karbondioksida di dalamnya, hal ini menyebabkan tingginya kadar karbondioksida yang ada di atmosfir. Dengan melihat dampaknya yang sangat mengerikan, maka pelestarian hutan perlu dan Harus segera dilaksanakan. Eksploitasi hutan yang terus menerus terjadi, berlangsung sejak dahulu hingga sekarang tanpa dibarengi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak.
Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal sudah kita ketahui, hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air. Alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian semakin merebak dari dulu hingga kini, demikian pula penebangan hutan semakin tak terkendali, baik untuk memenuhi kebutuhan industri kayu , untuk bahan bagunan, bahan perkakas rumah tangga, maupun untuk bahan bakar. Kita bisa menghitung berapa volume kayu untuk semua kebutuhan tadi, dan berapa dari luar Jawa yang masuk, dan berapa yang dihasilkan oleh Perhutani.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
Hutan merupakan hal yang penting bagi kehidupan manusia, berbagai fungsi dari hutan sangat bermanfaat bagi kehidupan. Tetapi dewasa ini penebangan hutan sering terjadi termasuk juga di kabupaten Merangin. Kawasan hutan Merangin yang dulunya salah satu terbesar di provinsi Jambi kini telah menurun drastis. Penyebabnya adalah perambahan hutan, deforsetasi atau pengalihan fungsi hutan, ilegaloging, dan kebakaran hutan. Pelakunya adalah orang-orang yang hanya mementingkan diri mereka saja baik dari sekitar kawasan hutan atau orang dari luar Jambi. Dampak dari penebangan hutan bagi kehidupan adalah udara yang semakin kotor dan rusaknya ekosistem lingkungan, bencan alam, dan pemanasan global. Cara mengatasinya dengan pengolaan kawasan hutan yang baik dan benar dan peran aktif kita semua
 Penyebab terjadinya masalah lingkungan hidup adalah adanya kegiatan masyarakat seperti pembuangan limbah pabrik, sampah dari rumah tangga, penebangan dan kebakaran hutan yang dapat menimbulkan pencemaran terhadap sungai dan laut, tanah, hutan sehingga banyak flora dan fauna yang punah.

KRITIK DAN SARAN
Marilah kita mulai menjaga lingkungan hutan kita dari penebangan hutan, menjaga dan merawat pohon, menanm kembali pohon yang telah rusak dengan cara satu orang satu pohon, marilah kita saling menjaga dan mengawasi terhadap tindakan penebangan pohon demi masa depan dan anak cucu kita. Masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam pemanfaatan sumber daya harus memperhatikan dampak yang timbul dari penggunaan sumber daya tersebut terhadap lingkungan sekitar agar tidak terjadi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA